Bunga yang Tumbuh di Tempat yang Salah
Pagi itu,
Kabut menutupi hampir seluruh permukaan jalan ke rumahmu.
Mengusik ketenanganku, akan tetapi serasa ditemani sepanjang jalan.
Hanya ada kabut.
Seiring perasaan yang kacau, menapaki jalan meski tertahan kabut yang abu.
Dan kau pun terduduk disitu.
Seperti biasa, paling cerah dan bersinar diantara sekelilingmu yang hanya lumpur dan debu.
Diaksesorisi kabut, tersorot matahari pagi.
Cantik.
Meski tumbuh di tempat yang salah.
Meski terpisah dari teman-temanmu.
Meski harummu tertutupi bau kotoran itu.
Kau tetap bunga.
Layaknya perasaan.
Perasaanku padamu yang terkubur dibawah bunga itu.
Meski tumbuh kepada orang yang salah.
Meski hatiku jadi terkunci bagi yang lain.
Meski tubuhmu tertutup tanah itu.
Perasaanku tetap nyata, padamu yang sudah tiada.
Komentar
Posting Komentar