Reda
Bagaikan hujan badai, air yang menggenang.
Bagaikan teriknya matahari, riuhnya klakson kendaraan.
Bagaikan harum petrichor seusai hujan mereda.
Ataupun bagaikan ramainya saparua meski terang maupun gelap melanda.
Tiada kata selamanya untuk luka dan harumnya bunga.
Yang ada hanya fana yang menjemput lara maupun gembira.
Semua akan reda pasa masanya.
Masa yang semua orang tidak akan pernah kira.
Aku dan dia, kamu dan dirinya.
Suatu saat nanti takkan pernah lagi ada kata kita.
Yang ada hanya tawa lega.
Setidaknya itu yang kuharapkan dari realita.
Kau, yang tidak pernah diduga dunia akan kehadirannya.
Berlindung dibalik tenangnya tutur kata.
Genggaman yang hangat dan sandaran yang kokoh serta kuat.
Teduhnya tatapan tetap membuat salah tingkah meski sudah terhalang kacamata menggemaskan.
Hhh sial. Kurasa aku mulai jatuh cinta.
Komentar
Posting Komentar